KECURANGAN PETUGAS SPBU
Kecurangan Petugas SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar) ini mungkin tidak terjadi di SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar) ditempat anda karena ini murni terjadi ditempat saya, maka jangan menganggap semua petugas melakukan kecurangan
dan artikel ini hanya sekedar untuk menambah pengetahuan kita dan
kehati-hatian kita bila sewaktu kita mengisi bahan bakar di SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar).
Beberapa kecurangan petugas SPBU (Stasiun
Pengisian Bahan Bakar) yang saya jumpai di tempat saya ini mungkin
beberapa orang juga pernah mengalaminya, mungkin motifnya karena ingin
mendapatkan uang tambahan ataupun untuk menutupi kekurangan setoran..
Berikut beberapa Kecurangan Petugas SPBU yang harus anda ketahui dan bisa dijadikan pertimbangan dan kehati-hatian dalam membeli bahan bakar di SPBU :
- Pertama jika petugas SPBU memainkan tuas hendle selang pengisian dengan cara mematikan dan menghidupkan lagi tuas handle tersebut maka akibatnya volume BBM yang anda beli tidak sesuai lagi dengan jumlahnya karena sebagian BBM tersebut tertahan dan kembali masuk ke mesin akibat tuas hendle yang dibuka tutup oleh petugas pengisian. Jelas ini merugikan kita sebagai konsumen
- Kedua pernahkah anda diajak mengobrol asyik oleh petugas pengisian di SPBU? Mungkin anda tidak sadar tentang hal-hal yang telah dilakukan oleh petugas tersebut karena anda merasa nyaman karena merasa petugas itu ramah!!! PADAHAL.. itu ada sebuah trik untuk mengalihkan perhatian kita untuk melihat hitungan di mesin BBM tersebut. Maka tetaplah focus untuk melihat berapa hitungan mesin tadi jangan keenakan ngobrol dengan petugas dan tidak tmengetahui kalau minyak yang anda beli tidak sesuai dengan jumlah rupiah yang anda keluarkan.
- Ketiga mungkin sering terjadi petugas pengisian melakukan kecurangan ini karena ketidak telitian kita dalam membeli bahan bakar minyak (BBM) yaitu mesin tidak di angka 0 (nol) jadi mungkin dari pembeli sebelumnya petugas sengaja ataupun lupa untuk me reset mesin di angka 0 (nol) jadi masih sisa beberapa rupiah di mesin tersebut yang akibatnya jika anda membeli minyak tidak mendapatkan hasil yang utuh karena sudah ditambah beberapa rupiah itu tadi.
- Keempat ini adalah kecurangan petugas SPBU yang telah berkompromi terlebih dahulu biasanya dengan Supir Truck ataupun Supir Mobil Box milik perusahaan-perusahaan yang telah menjatah berapa liter minyak yang harus diisikan ke Mobil Box mereka. Modus ini dilakukan untuk mendapatkan keuntungan bagi Petugas SPBU dan Sopir itu sendiri dengan cara memanfaatkan pembeli eceran yang menggunakan jirigen, bagaimana bisa begitu? Begini cara yang digunakan petugas SPBU dan para sopir nakal itu.. Pertama –tama kalau kita ingin mendapatkan struk pembayaran dengan jumlah nominal misalkan Rp.200.000 maka mesin telah di setel terlebih dahulu ke nominal Rp.200.000 tersebut TETAPI dengan memanfaaatkan pembeli minyak eceran lewat jirigen cara ini bisa dilakukan dengan mudah dengan cara mengisi dahulu pembeli dengan jirigen tadi dan menghentikan di nominal tertentu misalnya Rp.50.000 jadi sudah dikurangi pembeli dengan jurigen tadi maka diteruskan mengisi lagi ke Truck ataupun Mobil Box tadi sampai ke nominal Rp.200.000 maka struk pembayaran juga bertulisakan Rp.200.000. Jadi sopir truck tadi mendapatkan uang Rp.50.000 hasil kecurangannya dalam mengisi BBM untuk truck-nya dan untuk petugas SPBU mendapatkan uang terima kasih dari Sopir Truck tadi dengan nominal yang tidak tentu tergantung pemberian dari sang sopir truck.
jln Kar*ini.
ReplyDelete